Top Ad 728x90

Jumat, 11 Maret 2016

MANAJEMEN PENDIDIKAN MASA DEPAN

Pola Baru Manajemen Pendidikan Masa Depan
       Bukti-bukti empirik lemahnya pola lama manajemen pendidikan nasional dan digulirkannya otonomi daerah telah mendorong dilakukannya penyesuaian diri dari pola lama manajemen pendidikan menuju pola baru manajemen pendidikan masa depan yang lebih bernuansa otonomi dan yang lebih demokratis.  Tabel  berikut menunjukkan dimensi-dimensi perubahan pola manajemen, dari yang lama menuju ke yang baru.

Dimensi-Dimensi Perubahan Pola Manajemen Pendidikan
Pola Lama
Menuju
Pola Baru
Subordinasi
ÞÞ
Otonomi
Pengambilan keputusan terpusat
ÞÞ
Pengambilan keputusan partisipatif
Ruang gerak kaku
ÞÞ
Ruang gerak luwes
Pendekatan birokratik
ÞÞ
Pendekatan professional
Sentralistik
ÞÞ
Desentralistik
Diatur
ÞÞ
Motivasi diri
Overregulasi
ÞÞ
Deregulasi
Mengontrol
ÞÞ
Mempengaruhi
Mengarahkan
ÞÞ
Memfasilitasi
Menghindari resiko
ÞÞ
Mengelola resiko
Gunakan uang semuanya
ÞÞ
Gunakan uang seefisien mungkin
Individual yang cerdas
ÞÞ
Teamwork yang cerdas
Informasi terpribadi
ÞÞ
Informasi terbagi
Pendelegasian
ÞÞ
Pemberdayaan
Organisasi herarkis
ÞÞ
Organisasi datar
      
























        Berikut dijelaskan secara singkat Tabel  Pada Pola Lama, tugas dan fungsi sekolah lebih pada melaksanakan program dari pada mengambil inisiatif merumuskan dan melaksanakan program peningkatan mutu yang dibuat sendiri oleh sekolah. Sedang pada Pola Baru, sekolah memiliki wewenang lebih besar dalam pengelolaan lembaganya, pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif dan partsisipasi masyarakat makin besar, sekolah lebih luwes dalam mengelola lembaganya, pendekatan profesionalisme lebih diutamakan dari pada pendekatan birokrasi, pengelolaan sekolah lebih desentralistik, perubahan sekolah lebih didorong oleh motivasi-diri sekolah dari pada diatur dari luar sekolah, regulasi pendidikan lebih sederhana, peranan pusat bergeser dari mengontrol menjadi mempengaruhi dan dari mengarahkan ke memfasilitasi, dari menghindari resiko menjadi mengolah resiko, penggunaan uang lebih efisien karena sisa anggaran tahun ini dapat digunakan untuk anggaran tahun depan (efficiency-based budgeting), lebih mengutamakan teamwork, informasi terbagi ke semua warga sekolah, lebih mengutamakan pemberdayaan, dan struktur organisasi lebih datar sehingga lebih efisien.

0 komentar:

Posting Komentar

Top Ad 728x90