Pola Baru Manajemen Pendidikan Masa Depan
Bukti-bukti empirik lemahnya pola lama manajemen pendidikan nasional dan digulirkannya otonomi daerah telah mendorong dilakukannya penyesuaian diri dari pola lama manajemen pendidikan menuju pola baru manajemen pendidikan masa depan yang lebih bernuansa otonomi dan yang lebih demokratis. Tabel berikut menunjukkan dimensi-dimensi perubahan pola manajemen, dari yang lama menuju ke yang baru.
Dimensi-Dimensi Perubahan Pola Manajemen Pendidikan
Pola Lama | Menuju | Pola Baru |
Subordinasi | ÞÞ | Otonomi |
Pengambilan keputusan terpusat | ÞÞ | Pengambilan keputusan partisipatif |
Ruang gerak kaku | ÞÞ | Ruang gerak luwes |
Pendekatan birokratik | ÞÞ | Pendekatan professional |
Sentralistik | ÞÞ | Desentralistik |
Diatur | ÞÞ | Motivasi diri |
Overregulasi | ÞÞ | Deregulasi |
Mengontrol | ÞÞ | Mempengaruhi |
Mengarahkan | ÞÞ | Memfasilitasi |
Menghindari resiko | ÞÞ | Mengelola resiko |
Gunakan uang semuanya | ÞÞ | Gunakan uang seefisien mungkin |
Individual yang cerdas | ÞÞ | Teamwork yang cerdas |
Informasi terpribadi | ÞÞ | Informasi terbagi |
Pendelegasian | ÞÞ | Pemberdayaan |
Organisasi herarkis | ÞÞ | Organisasi datar |
Berikut dijelaskan secara singkat Tabel Pada Pola Lama, tugas dan fungsi sekolah lebih pada melaksanakan program dari pada mengambil inisiatif merumuskan dan melaksanakan program peningkatan mutu yang dibuat sendiri oleh sekolah. Sedang pada Pola Baru, sekolah memiliki wewenang lebih besar dalam pengelolaan lembaganya, pengambilan keputusan dilakukan secara partisipatif dan partsisipasi masyarakat makin besar, sekolah lebih luwes dalam mengelola lembaganya, pendekatan profesionalisme lebih diutamakan dari pada pendekatan birokrasi, pengelolaan sekolah lebih desentralistik, perubahan sekolah lebih didorong oleh motivasi-diri sekolah dari pada diatur dari luar sekolah, regulasi pendidikan lebih sederhana, peranan pusat bergeser dari mengontrol menjadi mempengaruhi dan dari mengarahkan ke memfasilitasi, dari menghindari resiko menjadi mengolah resiko, penggunaan uang lebih efisien karena sisa anggaran tahun ini dapat digunakan untuk anggaran tahun depan (efficiency-based budgeting), lebih mengutamakan teamwork, informasi terbagi ke semua warga sekolah, lebih mengutamakan pemberdayaan, dan struktur organisasi lebih datar sehingga lebih efisien.
0 komentar:
Posting Komentar