Sudah kita ketahui pada umumnya bahwa waktu bergulir setiap harinya dengan pergantian antara siang dan malam dalam hitungan 24 jam. Tidak ada yang berubah sebenarnya dengan pola waktu tersebut, hanya saja terkadang timbul petanyaan dalam alam bawah sadar yang menyatakan ‘Mengapa waktu terasa begitu cepat?’.
Waktu yang terasa begitu singkat, ternyata bukan hanya bermula dari perasaan yang dimiliki manusia saja, akan tetapi sudah terbukti baik secara ilmiah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Harun Yahya, yang menyatakan bahwa terdapat frekuensi dasar yang bermula dari getaran alami antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif. Frekuensi dasar ini dikenal dengan detak jantung dunia, dan diketahui sebagia Resonansi Schumann. Teori Resonansi Schumann ini ditemukan oleh fisikawan yang berasal dari Jerman, yaitu Winfried R. Schumann di tahun 1952. Melalui teori tersebut, alam serta segala bentuk kehidupan dan efek yang dimilikinya dapat terjaga dan diukur secara terus menerus.
Anas (ra) menyebutkan : "Rasulullah salalahu alaihi wassalam berkata :
Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat. (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Selama pengukuran yang dilakukan di tahun 1950 Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini.
Namun, pada tahun 1980-an, perubahan tiba-tiba dalam pernyataan ini mengakibatkan kejutan besar bagi masyarakat ilmiah, karena pada tahun 1980, dapat dilihat bahwa Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz. Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu. Demikian, waktu 24 jam dialami dalam 16 jam atau kurang. Bahwa waktu yang dipersepsikan dipersingkat. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat. Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi kita (SAW ) terbukti secara ilmiah saat ini.
Kondisi inilah yang tengah kita hadapai kini bahwa waktu berjalan demikian cepat. Jika kita mengingat kembali masa hidup kita di tahun ‘80 an, di mana saat itu kita menjalani hari atau malam terasa demikian lama. Ketika hari berjalan sangat banyak pekerjaan yang sudah kita lakukan namun malam tak kunjung datang, demikian juga malam berjalan sangat lambat kita rasakan. Berbeda dengan saat ini dimana semua pekerjaan kita kita rasakan terburu buru, dan sesaat saja kita bekerja tanpa terasa waktu telah habis atau baru sesaat rasanya kita berbaring tahu tahu waktu telah pagi lagi.
Ini adalah fenomena akhir jaman, seperti apa yang di katakana bahwa kita akan merasakan waktu setiap jam kita laksana kilat.
0 komentar:
Posting Komentar