Goro goro, Suasana perpolitikan Indonesia dewasa ini nampak panas. Roadshow SBY keliling Jawa bisa di maknai pemberian peringatan bagi Jokowi. SBY nampaknya sedang berkata begini,”jangan main main dengan kekuasaan, jangan khianati amanat rakyat.” Terbaru Jokowi kemudian mendatangi Hambalang dengan tujuan pengiriman pesan tersirat kepada SBY,”kamu jangan main main kalau tidak ingin anakmu mendapat kesulitan hukum.”
Di Jakarta suasana juga nampak demikian panas, hal ini karena kengototan AHOK dan orang di belakangnya untuk terut melanjutkan kekuasaannya di negeri ini. Jika selama ini Konglomerat telah meraup semua kekayaan negeri ini melalui perekonomian, kini nampanya mereka berupaya meningkatkan pengaruhnya dengan mencoba merebut kekuasaan secara langsung, jika sebelumnya mereka bermain melalui tangan Jokowi, kini mereka berupaya bermain langsung dengan tokoh mereka yang juga berasal dari etnis China. Ditambah kiblat Jokowi yang tampaknya membawa negeri ini makin mendekat kearah China jauh lebih dekat bahkan dari apa yang pernah di lakukan Soekarno tempo tahun 1960 an. Jokowi dan Ahok, dan konglomerat di belakangnya tampaknya lupa dengan perjalanan panjang negeri ini dari jaman Kerajaan Singasari dahulu, dan mungkin yang terjadi sekarang ini adalah satu upaya balas dendam terhadap penaklukan Raden Wijaya terhadap pasukan Kubilai Khan. Negeri Nusantara telah memliki sejarah sangat panjang dari jaman Atlantis, yang kemudian menyebabkan menyebarnya nenek moyang bangsa Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Maka jelas tidak mudah menaklukan negeri ini, jika hanya mengandalkan seorang Jokowi dan segudang dana serta dukungan media raksasa. Bila saat in rakyat masih tidur, sebentar lagi rakyat pasti bangun dari tidur panjangnya. Di bawah dukungan rakyat, TNI dan kepemimpinan di dalamnya pasti akan bangkit dan merebut kembali negeri ini dari cengkeraman raja Cina, seperti cerita yang pernah turun temurun di ceritakan nenek kakek kita, bahwa satu ketika Indonesia akan di kuasai oleh seorang raja dari Cina, namun katanya raja Cina tersebut hanya sebentar memerintah karena rakyat segera sadar dengan siapa mereka berhadapan. Dan yang terjadi kemudian adalah satu gerakan besar rakyat untuk merebut kembali kekuasaan dari tangan si raja Cina,dan mengembalikan kedaulatan negeri ini.
Kelak pasti akan terjadi satu goro goro besar di negeri ini. Sehingga semua tata aturan di Indonesia dapat kembali pulih dan rakyat pun dapat kembali merasakan kesejahteraannya. Sang raja sejati akan datang dan memerintah negeri ini dengan penuh keadilan. Pasca goro goro yang muncul adalah si Bocah Angon, Sang Satrio Piningit, yang kini belum muncul dan kita pun belum tahu siapa dia yang akan memimpin revolusi Indonesia. Hanya nampaknya menyimak ramalan dari Joyoboyo atau Prabu Siliwangi sang Bocah Angon atau Satrio Piningit itu adalah seorang yang berasal dari negeri Priyangan, dari Jawa Barat atau banten dan kemungkinan besar mempunyai darah Arab. Nampaknya kemunculan sang satrio piningit itu akan terjadi dalam masa tidak lama, mari bersama sama kita tunggu kehadirannya, namun baru akan terjadi pasca satu goro goro besar di negeri ini, apakah bencana alam super besar atau pecahnya persengketaan yang sampai merenggut banyak nyawa manusia.
0 komentar:
Posting Komentar